0
Posted on 17:44 by JFOA and filed under
Katanya seh, warung ini sudah sempat dikunjungi wisata kulinernya trans TV. Hihihi aku seh manut aja ketika ketua rombongan mengajak mencicipi brongkos asli Sleman ini.
Jiaahhhh.. ramene rek, umpek2 an .. antri. beuh beuh.... jadi semakin penasaran ama rasanya brongkos Bu Padmo ini.
Hmmm.. ahirnya dapat juga sepiring brongkos ditanganku, mayan. enak.. isinya daging ama nasi. hihihih...

Dari hasil pengamatan / hipotesa Marketing yg saya dapat dapat disimpulkan :
1. Segmenting : pada awalnya segmenting warung bu padmo sangat spesifik, membidik segmen kaum pedagang dan pengunjung pasar disekitar jembatan tempel.
seiring perkembangan warung, konsumen yang dilayani semakin meluas, bahkan pemburu kenikmatan lidah dari jogja, semarang, dan kota-kota lainnya tak ragu lagi untuk antri di warung ini.
2. Targeting: menurut saya tergeting warung bu Padmo S menganut Undifferentiation, dengan melayani semua segmen yang sekarang sudah membengkak.
3. Positioning : dibenak konsumen bagus, dengan pemilihan warna hijau disemua ornamen. menjadikan ID's Warung Ijo khas Bu Padmo, Ijo ya brongkosnya Bu Padmo S.. begitu kira-kira harapan si pemilik.. hmm nyatanya kena juga. :D

** hal uniq yang kutemui:
1. Ada sekitar 10 jam dalam satu ruangan warung. Mungkin ini apresisasi si pemilik untuk Mengingatkan betapa pentingnya waktu hihihih..

:p ternyata bukan ding.. , jam dinding dan kalender yang berjejer itu ternyata gratisan dari perusahaan / perorangan yang berpromosi. Karena melihat potensi market yang begitu besar di Warung Ijo itu.
Sama halnya dengan di dunia internet, ketika blog kita rame and pageranknya tinggi, pastilah akan banyak pengiklan yang berebut pasang kapling... hmmm ...yang berujung earning ownernya makin menggunung. Sukses deh buat Bu Padmo untuk Brongkos maknyossnya..
Warung Ijo Brongkos Bu Padmo,











0
Responses to ... Warung Ijo Brongkos Bu Padmo, Wisata kuliner di bawah jembatan kali krasak Tempel Sleman Yogyakarta